Selasa, 21 September 2010

Muhasabah Hati

Senja kunjung tiba, menutup lembaran demi lembaran kisah hari ini. Sejenak aku merenung, ternyata Ramadhan telah jauh meninggalkan, ku merindukan saat-saat bermuhasabah malam ditengah keramaian hati para perindu Syurga, ku merindukan saat Al Quran ramai menjadi cahaya setiap malam... meski waktu berganti menjadi Syawal, ku ingin gelora ibadahku tetap seperti pada Ramadhan.

Syawal adalah kemenangan yang sangat Agung, takbir bergema di seluruh penjuru langit, namun tak di pungkiri hatiku bagai kuburan sunyi diatas keramaian langit yang penuh dengan hiasan langit oleh petasan ... karena bagaimana mungkin, banyak yang mewarnai kemenangan dengan hura-hura dan mungkin berlebih-lebihan, sedang aku sangat sedih karena Ramadhan pun meninggalkan, terlebih satu hal yang membuatku semakin merenung, ialah ketika lisan ini berdakwah lewat syair, aku takut jika apa yang ku samaikan tak sesuai dengan apa yang ku lakukan di kehidupan, betapa beratnya lisanku kelak mempertanggungjawabkan semuanya .

Akupun semakin menyadari bahwa kebenaran hanya bertumpu pada Allah, Dialah yang Maha Benar, sedang manusia memang tak pernah luput dari kesalahan dan kelemahan, tak ada lagi alasan untuk tidak meminta maaf dan saling memaafakan dengan sesama manusia..

Dialah Allah Yang Maha Sempurna, Dialah yang selalu memberikan yang terbaik untuk diri ini, namun terkadang diri ini tak menyadari itu.

Ketika aku meminta agar jalan dakwah ini dimudahkan, namun Allah memberikanku kesukaran, agar aku semakin kuat dalam melalui jalan dakwah ini... sehingga azzamku semakin tegap dalam jajaran mujahid yang selalu siap memberikan tinta untuk islam, dan agar imanku semakin kokoh untuk meyakini bahwa di setiap kesulitan pasti ada kemudahan... itulah janji Allah yang abadi dalam kitab suci.

RencanaNya adalah yang terbaik untuk hambaNya. Hadapi, hayati dan nikmati sebuah proses dalam jalan dakwah...

Allah tak pernah tidur, Allah tak pernah istirahat pula Allah tak pernah keliru, setiap desah suara kita, setiap aliran nadi kita, Allah Maha Tau segala yang kita perbuat... setiap keringat ini, setiap luka ini, setiap getir ini, Allah Maha Tau segalanya... biarkanlah hanya Allah yang akan menilai seluruh perjuangan, pengorbanan untuk mengukir tinta emas dalam dakwah.

Aku pun terpekur, tak terasa air mata membanjiriku...

Ya Allah ampunkanlah hamba yang penuh noda, tersadar bahwa manusia adalah tempat keliru, tiada daya upaya untuk hamba selain memohon ampunanMu... Hamba sangat yakin Kau Maha Bijaksana menetapkan segala sesuatu, beri hamba kekuatan ya Rabb untuk tetap teguh di jalan dakwah ini, untuk tetap memberikan sedikit cahaya dalam gelapnya gulita, meski hanya melalui senandung... bantu hamba untuk tetap lurus dalam jalan hidayahMu, agar tetap tegar dalam segala godaan, agar tetap terjaga dalam kemerosotan zaman dari nilai agama..ya Allah bimbinglah diriku agar selalu menjadi pembawa kesturi ditengah derasnya pergaulan zaman. Sungguh tiada daya upaya bagi hamba, selain dengan izinMu..



“Sadarilah.. segala yang ada pada kita

Semua itu milik Allah”
 

Video Tashiru di IMB #1

Customer Service #1

Customer Service 1

Fan Page on Facebook

Video Tashiru di IMB #3

Video Tashiru di IMB #2

Customer Service #2

Customer Service 2